Begini Cara BKM Meningkatkan Peran RT/RW Jadi Lebih Baik

MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Diskusi membahas problematika kita (mempoki ri BKM) berlangsung di ruangan redaksi Harian Berita Kota Makassar Gedung Graha Pena lantai 3, Rabu (13/2/2019).

Kepala Bagian Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Kota Makassar, Andi Rahmat Mappatoba hadir dapam diskusi ini.

Pejabat yang belum cukup dua bulan memimpin BPM Kota Makassar dari posisi jabatan sebelumnya sebagai Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja di Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Makassar, hadir membahas program kerja di pemberdayaan masyarakat ke depan sekaligus menyampaikan masalah problematika yang ditemukan.

Kehadirannya dalam diskusi mempoki ri BKM di dampingi oleh dua kepala sub bagian di BPM Kota Makassar.

Mengawali masa transisi jabatan di BPM Kota Makassar, ia sudah menemukan adanya peran pemberdayaan sosial yang tidak berjalan maksimal. Apalagi setelah bergantinya dari badan beralih ke bagian, cenderung perannya berkurang khususnya untuk peningkatan pemberdayaan di masyarakat.

“Oleh karena itu kami ingin memaksimalkan lagi peran dan peningkatan pemberdayaan di masyarakat. Saya melihat peran-peran pemberdayaan sekarang ini tidak begitu melekat di BPM Kota Makassar. Justru ada dinas teknis yang cukup kuat melekat pemberdayaan ini. Jadi inilah yang ingin kita maksimalkan,” kata Andi Rahmat dalam diskusi ini.

Sebagai instansi dalam pembinaan peran pemberdayaan masyarakat, BPM Kota Makassar tahun ini akan fokus di dalam menggenjot peran ketua Rukun Tetangga – Rukun Warga (RT-RW) untuk terlibat meningkatkan peran serta aktif masyarakat diberbagai kegiatan di masing-masing wilayahnya. Apalagi ini berdasar sembilan indikator RT-RW.

“Dengan hadirnya program RT-RW Caradde dari Berita Kota Makassar kami sangat apresiasi dan support baik. Program ini sangat membantu meningkatkan peran di RT-RW se Kota Makassar untuk menjadi lebih baik. Ketua RT-RW bisa berlomba-lomba tuk menjadi terbaik membangun wilayahnya berdasarkan sembilan indikator kinerjanya,” sebutnya.

(arif al qadri)