GOWA, BKM — Gegara sebuah lubang menganga di tengah jalan dengan diameter sekira 35 Cm (lebar lubang) tepatnya di jalan poros Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa yang menghubungkan ke Kabupaten Takalar (jalan provinsi), membuat warga sekitar berinisiatif menutupi lubang jalan dengan menanam sebatang pohon pisang.
Menanam pohon pisang ini selain memberikan penanda adanya jalan rusak bagi para pengguna jalan juga sebagai bentuk protes warga terhadap kerusakan jalan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal itu dilakukan warga karena selama lubang tersebut menganga di tengah-tengah jalan, telah membuat sejumlah pengguna jalan khususnya pengendara motor terjatuh setelah ban motor bagian depannya melintasi lubang tersebut.
“Pohon pisang ini sengaja kita tanam biar para pengguna jalan bisa menghindari bagian badan jalan yang berlubang itu. Sebab kalau tidak, lubang itu sangat membahayakan pengendara, khususnya pengendara sepeda motor,” kata Dg Tayo, warga Panciro, Selasa (12/2/2019) sore.
Selain itu Dg Se’re, warga lainnya mengatakan, kondisi lubang di tengah jalan poros provinsi itu harus segera ditambal agar tidak semakin melebar. Potensi menjatuhkan pengguna jalan cukup besar apalagi jika di malam hari dan lubang itu terisi air hujan.
Warga pun berharap agar pemerintah khususnya Pemerintah Provinsi Sulsel yang menangani jalur provinsi tersebut agar segera melakukan upaya perbaikan segera.
Kerusakan jalan paling parah terlihat mulai di Tanetea, Limbung tepatnya di depan SPBU Limbung Kecamatan Bajeng sampai di Kecamatan Bontonompo. (saribulan)