LUWU, UJUNGJARI.COM — Menyambut Hari Jadi Ibukota Belopa ke-13, Anggota DPRD Propinsi Sulawesi Selatan Fadriaty bersama Journalist Luwu Community (JLC) menggelar diskusi publik, di Aula Bappeda Litbang Kabupaten Luwu, Selasa (12/2/2019).

Diskusi yang bertajuk ‘Belopa Hari ini dan Akan Datang’ dipandu wartawan Palopo Pos Andri Islamuddin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kegiatan tersebut tersebut sebagai wadah menghimpun aspirasi warga Ibukota Belopa.

Fadriaty mengatakan, pihaknya memberi apresiasi kepada segenap jajaran insan pers kabupaten Luwu, karena telah menginisiasi kegiatan diskusi publik ini.

“Saya apresiasi diksusi publik ini karena disamping banyak mengedukasi masyarakat khususnya warga Ibukota Belopa, juga banyak harapan warga Ibukota Belopa muncul dipermukaan dan diserap oleh Bappeda Luwu, agar Kota Belopa dapat lebih baik ke depan,” ungkap Fadriaty yang juga anggota Komisi E DPRD Propinsi Sulsel.

Enceng sapaan akrab Fadriaty mengatakan, aspek paling menonjol yang banyak diharapkan oleh masyarakat Belopa, yakni perlunya sarana pendidikan di kabupaten Luwu, khususnya keberadaan kampus.

Demikian pula aspek religius yang perlu dioptimalkan dalam masyarakat Ibukota Belopa, serta perlunya sarana hiburan.

“Alhamdulillah pihak Bappeda Luwu mencatat seluruh masukan ini dan insyaAllah akan menjadi masukan berharga untuk Pemkab Luwu. Apalagi harapan ini saya lihat sejalan dengan visi dan misi Bupati Luwu- Wakil Bupati Luwu periode 2019-2024 yang tanggal 15 April akan dilantik oleh Gubernur Sulawesi Selatan,” kata Enceng.

Ia mengatakan, masukan ini juga akan diperjuangkan pada level pemerintah Propinsi Sulsel, mengingat kabupaten Luwu adalah bagian dari masyarakat Sulawesi Selatan juga.

Sementara itu, Akademisi, Dosen yang juga mantan Rektor Universitas Cokroaminoto, DR H Sueadi  mengatakan, Ibukota Belopa mau tidak mau harus berkembang lebih religius, maju dan sejahtera kedepan dan harus memiliki keunggulan daerah.

Berbicara Ibukota Belopa, lanjut Sueadi, tentu kita berbicara Kabupaten Luwu. Untuk memajukan Ibukota Belopa, masyarakat Ibukota Belopa harus terbuka dengan perubahan.

Menurutnya, ada tiga hal untuk mempercepat Ibukota Belopa untuk maju, pertama adalah perlunya memikirkan tentang aspek pemekaran wilayah dengan muara aspek mendekatkan aspek pelayanan publik.

Kedua, Kota Belopa dapat maju jika di Kota ini dapat membangun kampus. Karena keberadaan kampus universitas inilah yang akan mengundang orang dan mengundang aktivitas ekonomi hadir di Belopa.

“Dan ketiga aspek yang tidak kalah penting untuk memajukan Ibukota Belopa adalah perlunya sarana destinasi di kota Belopa,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Luwu, Drs Muhammad Rudi M.Si, mengatakan, pembangunan Ibukota Belopa selalu merujuk pada rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).

Untuk itu berbagai masukan dari diskusi publik yang dilaksanakan insan pers di Kabupaten Luwu ini akan menjadi masukn berharap bagi pemerintah daerah.

“Berbagai masukan dari masyarakat dalam forum Launching JLC dan Diskusi Publik dengan tema Belopa hari ini dan akan datang ini sangat luar biasa. Masukan ini akan kami catat untuk kami tindaklanjuti. Saya menantang JLC untuk intens melaksanakan diskusi seperti ini untuk mengedukasi masyarakat dan mendorong pemikiran positif masyarakat,” tandas Rudi yang dalam kesempatan tersebut mewakili Bupati Luwu melaunching JLC.

Launching JLC tersebut ditandai pemotongan kue oleh Kepala Bappeda dan diberikan kepada Ketua JLC Irwan Musa yang juga salah satu wartawan senior dari harian Berita Kota Makassar. (irwan musa)