GOWA, UJUNGJARI.COM — Pencerahan kalbu Jumat Ibadah lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa yang berlangsung Jumat (8/2/2019) pagi tadi di Baruga Karaeng Galesong Kantor Bupati Gowa mengusung topik Mauidzah dalam Islam.
Soal Mauidzah ini seperti disampaikan ustadz Abd Jalil dalam tausiyah di hadapan jamaah Jumat Ibadah mengatakan, dalam Alquran pemaknaan Mauidzah ada dua pengertian yaitu peringatan Allah SWT kepada umat manusia yang tertulis dan terucap di dalam beberapa ayat di Alquran dan peringatan melalui bencana atau musibah yang didatangkan Allah sebagai bentuk instropeksi diri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada pengertian kedua ini menegaskan bahwa peristiwa yang terjadi di depan, belakang, samping kiri dan kanan kita adalah sebuah peringatan dari Allah.
“Jika dalam peringatan ini kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari bencana yang diberikan maka akan menjadi obat bagi hati kita. Bukan justru menjadi hal yang menyebabkan hati kita gelisah, sekalipun sifat manusia pada dasarnya suka gelisah,” kata ustadz Abd Jalil.
Ustadz Abd Jalil pun mengingatkan peristiwa bencana alam yang terjadi di Gowa Selasa (22/1/2019) lalu. Dalam musibah ini bukan hanya menelan puluhan korban juga menyebabkan kerugian akibat rusaknya infrastruktur dan sebagainya.
“Jangan jadikan musibah di Gowa ini sebagai hal untuk saling menyalahkan, karena memang segala sesuatu yang telah terjadi di muka bumi ini telah ditulis Allah dalam ayat-ayat Alquran nya. Bukan untuk menyinggung orang lain atau menjadikan hal ini sebagai objek untuk dikambing-hitamkan,” ucapnya.
Menurutnya, cukup menjadikan peristiwa gejala alam yang tidak mengenakan hati ini sebagai hal untuk semakin memperbaiki diri. Membangun jiwa solidaritas terutama mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Hal ini dibuktikan pasca terjadi bencana masyarakat berbondong-bondong memberikan bantuan kepada seluruh korban baik yang terkena dampak banjir maupun longsor. Bahkan Pemkab Gowa tidak lepas tangan dan sangat tanggap menangani bencana yang terjadi.
“Kita lihat kan waktu bencana kemarin mulai bapak bupati, pak wakil bupati, pak kapolres dan pimpinan lainnya ikut langsung menangani korban, menyalurkan bantuan dan lainnya. Saya pun sebagai salah satu keluarga korban longsor dan banjir menyaksikan langsung bagaimana pemerintah cepat tanggap,” katanya.
Ia pun meminta kepada seluruh jamaah yang hadir agar mulai membiasakan diri membaca, menelaah dan mempelajari Alquran secara mendalam. Jika Alquran dipahami dengan baik maka secara tidak langsung kita dapat melihat hal-hal yang terjadi di muka bumi ini sebagai sesuatu yang ditakdirkan Allah. Apalagi jika diamalkan dengan baik, maka akan menuntun kita masuk ke dalam surganya Allah SWT baik di dunia maupun di akhirat kelak nanti. (saribulan)