GOWA, UJUNGJARI.COM — Jalan alternatif yang membelah sungai Jeneberang yakni jembatan Konsolidasi Dam (KD) di Desa Tamalatea, Kecamatan Manuju yang menghubungkan Kecamatan Parangloe, Kebupaten Gowa amblas di bagian ujung jalan aspal KD.
Peristiwa amblasnya jalan jembatan KD Tamalatea ini terjadi Selasa (5/2/2019) sore saat hujan deras mengguyur wilayah hulu ini. Jalan jembatan KD sebelumnya terkikis lalu amblas ke bawah akibat menahan derasnya arus sungai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan pun mengimbau masyarakat yang setiap hari menjadikan jalur KD Tamalatea untuk sebagai akses ke Manuju maupun Parangloe agar senantiasa berhati-hati.
“KD Tamalatea ini tergerus arus sungai sehingga membuat amblas. Derasnya arus sungai disebabkan kondisi curah hujan di bagian hulu cukup tinggi,” kata bupati.
Imbauan Bupati Gowa inipun tidak hanya disebarkan ke media cetak dan online tapi juga disampaikan melalui IG nya sebagai bentuk perhatian kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap cuaca ekstrim saat ini.
Terpisah, Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga kepada media ini, Rabu (6/2/2019) siang mengatakan pihaknya sudah memerintahkan agar Kapolsek Manuju dan Kapospol Parigi untuk bekerjasama menggerakkan alat berat ke lokasi KD Tamalatea untuk menambal jalan yang terkikis dengan material batu dan pasir agar lubang menganga di sisi jalan KD itu tertutupi sementara sehingga tidak ada korban (pengguna jalan).0
“Iya, saya sudah perintahkan Kapolsek Manuju dan Kapospol Parigi untuk segera melakukan penanganan sementara menutupi lubang besar di jalan KD itu dengan batu dan pasir agar tidak ada pengguna jalan yang terperosok saat melintas. Jalan ini tetap harus dilintasi tidka boleh ditutup sebab kalau ditutup maka akses ke Kecamatan Bungaya pun akan terganggu (akses lain ke Bungaya masih belum normal dan masih dalam pembersihan dari material longsor). Kami tetap mengimbau kepada masyarakat pengguna jalur KD Tamalatea ini agar tetap waspada dan berhati-hati jika melintas apalagi di malam hari sambil memonitor perkembangan cuaca di wilayah hulu Gowa,” jelas Kapolres Shinto Silitonga.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang Teuku Iskandar yang dikonfirmasi via WhatsApp membenarkan adanya kerusakan bagian Konsolidasi Dam (KD) di Tamalatea.
” Iya beberapa waktu yang lalu juga ada kerusakan bangunan pengendalian sedimen berupa tiga unit sandpocket (SP) yang rusak dan kemarin ada kerusakan juga satu unit KD di Desa Tamalatea. Ini sudah kita inventarisasi dan akan segera diusulkan penanganannya,” jelas Teuku Iskandar. (saribulan)