MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Hampir sebagian besar Rumah Sakit Umum Daerah di Sulsel engeluhkan klaim pembayaran tagihan pengobatan dan perawatan pasien BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial), yang hingga saat ini belum dilunasi oleh pihak BPJS.
Seperti yang terjadi di RSUD Kota Makassar. BPJS hingga saat ini masih belum bisa melunasi dan menyelesaikan tunggakan, biaya rumah sakit pasien peserta BPJS.
Sejak Agustus tahun 2018, tunggakan tagihan utang BPJS di RSUD Kota Makassa, mencapai sebasar Rp15 miliar.
“Baru tagihan Januari sampai bulan Juli, sudah dibayar pihak BPJS. Jumlahnya sebesar sebesar Rp24 miliar,” ujar Kepala Bagian (Kabag) Keuangan RSUD Kota Makassar, Ahdi Abidin Malik, Senin (28/1/2018).
Sedangkan untuk tagihan bulan Agustus hingga Desember 2018 sebesar Rp17 miliar, kata Ahdi, belum dibayar lunas oleh pihak BPJS. Dari Rp17 miliar, baru Rp2 miliar yang dibayarkan, masih ada sisanya sebesar Rp15 miliar yang belum terbayar.
“Itu pun yang Rp2 miliar, baru terbayar di bulan Januari 2019 ini. Masih ada sisa Rp15 miliar yang belum dibayar. Itu klaim tagihan tahun 2018 lalu,” sebutnya.
Ahdi menuturkan, bila hal seperti ini terus menerus terjadi, tentu saja akan berdampak pada pelayanan rumah sakit maupun pasien. Terutama bagi pasien peserta BPJS, sebab harusnya pembayaran, tagihan di BPJS itu dibayarkan tiap bulannya.
“Dampaknya banyak seperti soal pelayanan. Tentu pasien juga berkurang. Karena ketersediaan obatnya tidak ada, otomatis pasti pasien akan mengeluh,” kilahnya.
Menurutnya tentu saja bila seperti terus kondisinya, juga akan berdampak pada pendapatan daerah dan rumah sakit. Sebab pemerintah daerah harus mengeluarkan anggaran, untuk mensubsidi biaya rumah sakit serta obat-obatan.
“Untung kita masih ada APBD, kita disini dan untung juga penyedia-penyedia obat masih mempercayai kita disini,” tukas Ahdi.
Untuk tahun lalu pemerintah, memberi subsidi sebesar Rp18 miliar. Itu pun didalamnya sudah termasuk biaya operasional dan gaji pegawai.
Sementara target pendapatan dari pemerintah yang harus dicapai RSUD Kota Makassar, tahun 2018 lalu sebesar Rp50 miliar. Tapi pencapaian target yang didapat Hanya sekitar Rp43 miliar. Itupun menurut Ahdi Rp15 miliarnya masih dalam bentuk tagihan di BPJS.
“Sebenarnya pihak rumah sakit bisa untung, kalau pembayarannya lancar. Tapi kan faktanya tidak seperti itu,” tutupnya. (mat)