GOWA, UJUNGJARI.COM — Cuaca ekstrim akhir-akhir ini terus melanda. Hujan lebat hingga angin kencang terus merutin yang mengakibatkan banyaknya pohon tumbang, terjadinya banjir hingga longsor di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Gowa.
Dengan tingginya volume hujan, khususnya di wilayah hulu membuat volume air di sejumlah kantong-kantong kembali bertambah. Seperti halnya Waduk Bilibili. Per Senin 28 Januari 2019 ini pada pukul 07.20 Wita status TMA waduk tetap pada poin +99.43 dengan volume air waduk sekira 258.28 juta m3 (meter kubik). Inflow (air masuk ke waduk) sekitar 145.01 m3/detik dan outflow (air yang dibuang dari waduk) sekitar 145.00 m3/detik.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Sulsel, Teuku Iskandar, Senin pagi (28/1/2019) menginformasikan, saat ini status waduk Bilibili masih di bawah normal. Namun menurut Teuku Iskandar, kendati di bawah normal, masyarakat diimbau tetap selalu waspada.
”Sehubungan dengan hujan di kawasan hulu dan adanya penambahan inflow di waduk Bilibili, sehingga membuat kami harus membuka kembali pintu Spillway dengan bukaan 1.0 meter,” jelasnya mengabarkan melalui Posko Induk Bencana Alam Gowa.
Sebelumnya, kondisi di bawah normal tetap diinformasikan pihak balai besar khusunya pada Minggu (27/1/2019) pukul 22.30 Wita. Dimana, TMA waduk Bilibili pada poin +99.37 dengan volume waduk sekitar 257.35 juta m3 dan inflow sekitar 44.87 m3/detik serta outflow sekitar 45.00 m3/detik dengan status dibawah normal. Dalam kondisi ini pintu spillway ditutup.
Dari kondisi curah hujan di hulu yang tinggi membuat Kapolres Gowa, AKBP Shinto Silitonga, tak henti-hentinya mengimbau seluruh masyarakat wilayah Kabupaten Gowa agar senantiasa waspada dan peka terhadap kondisi cuaca ekstrim yang terjadi saat ini.
”Kami imbau kepada seluruh masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan dan kepekaannya terhadap kondisi cuaca ekstrim yang terjadi saat ini. Kkhususnya terhadap dampak lanjutan yang mungkin dapat ditimbulkan,” kata Shinto pagi tadi.
Imbauan tersebut juga merupakan tindak lanjut dari kondisi yang ada saat ini. Dimana, sepekan lalu beberapa wilayah di Kabupaten Gowa dilanda banjir, bahkan tertimbun longsor yang menimbulkan kerugian material yang cukup tinggi hingga korban meninggal yang ditemukan hingga kini capai 46 orang. Proses pencarian masih dilakukan tim Evakuasi Bencana Alam untuk korban yang belum ditemukan.
Orang nomor satu di jajaran Polres Gowa ini pun menegaskan kepada seluruh masyarakat, utamanya yang bermukim di dekat aliran sungai, di pegunungan, serta yang melintas di jalanan agar selalu mewaspadai dampak dari cuaca ekstrim tersebut.
”Kami minta kepada seluruh masyarakat, khususnya yang berada di lokasi rawan bencana alam, agar meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak lanjutan dari cuaca ekstrim ini, guna mencegah risiko adanya korban jiwa maupun kerusakan materi cukup besar,” tegas Shinto.
Kapolres juga telah menginstruksikan kepada segenap jajarannya untuk melakukan pemetaan potensi kerawanan bencana alam serta menyiagakan personel di lokasi tersebut.
”Saya harap warga dapat bekerja sama dalam menghadapi cuaca ekstrim ini, dengan aktif melaporkan kepada kepolisian maupun aparat desa seputar perkembangan situasi wilayahnya,” tambah Shinto. (saribulan)