ikut bergabung

JK Kunjungi Waduk Bilibili dan Jembatan Moncongloe


Sulsel

JK Kunjungi Waduk Bilibili dan Jembatan Moncongloe

GOWA, UJUNGJARI.COM — Wakil Presiden Republik Indoensia Muh Jusuf Kalla (JK) berkunjungan ke Gowa, Minggu (27/1/2019). Wapres JK yang tiba sekitar pukul 11.51 Wita disambut Bupati Gowa Adnan Purictha Ichsan.

Kedatangan Wapres JK didampingi Menteri Sosial RI. Rombongan inipun langsung menuju bendungan Bilbili.

Di waduk yang sempat membuat panik sebagian warga di dataran rendah Kabupaten Gowa lantaran air buangannya sempat bias merendam ratusan rumah di wilayah DAS Jeneberang di kawasan Kecamatan Pallangga dan Somba Opu dan Bontomarannu, Wapres JK seksama mendengarkan penjelasan detil pihak pengelola waduk setempat.

Baca Juga

“Tadi pak JK melihat langsung kondisi dan situasi waduk Bilibili dan mendapatkan laporan terkait dengan apa yang terjadi di Bilibili enam hari sebelumnya,” kata Adnan kepada media di waduk Bilibili.

Adnan menjelaskan, kejadian banjir dan longsor yang terjadi pada Selasa 22 Januari lalu terjadi akibat curah hujan yang sangat tinggi. Volume air yang begitu tinggi masuk ke waduk hingga debit air waduk bertambah hingga melampaui garis elevasi genangan mencapai 101.85 TMA pada Selasa lalu.

Berdasarkan informasi dikeluarkan Kepala BBWSPJ Teuku Iskandar Minggu per 27 Januari 2019 pukul 10.20 Wita, TMA waduk Bilibili sudah pada posisi +99.41 dengan volume waduk sekitar 257.96 juta m3 dan inflow sekitar 94.93 m3 perdetik serta outflow sekitar 95.00 m3 per detik dengan bukaan pintu air 0.5 meter dan status sudah dibawah normal.

Baca Juga :   Diaudit Tim Wasum Itdam, Dandim Gowa Minta Transparansi dan Jangan Ditutup-tutupi

Usai melihat kondisi terdampak di waduk, JK pun mengatakan akan dilakukan penanganan banjir jangka pendek dan jangka panjang.

“Jangka pendek yang dimaksudkan pak JK adalah sudah mendesaknya bendungan Jenelata dibangun untuk mereduksi banjir yang ada di Kabupaten Gowa maupun yang ada di Makassar. Bendungan Jenelata ini sudah waktunya dibangun sebab kita sudah lihat kondisi kemarin bahwa air sungai Jenelata, Sungai Jeneberang bertemu dengan air buangan waduk yang memang harus dibuang perlahan. Dengan pertemuan deras arus air buangan dan air sungai Jenelata ini telah membua volume aliran air ke hilir menjadi bah,” jelas Adnan.

Sementara jangka panjang yang dirancang adalah akan dilakukan reboisasi terhadap hutan-hutan dan lahan-lahan konservasi.

“Kita akan memperbaiki kembali hutan-hutan dan lahan-lahan konservasi. Kondisi ini akan dikembalikan dan kita akan berkoordinasi dengan seluruh pihak yang terkait untuk bisa tegas di dalam mengambil sikap terhadap masyarakat yang melakukan pengalihan fungsi lahan dari lahan konservasi ke lahan perkebunan,” kata Adnan.

dibaca : 97

Laman: 1 2



Komentar Anda
Baca Selengkapnya
Rekomendasi untuk anda ...

Berita lainnya Sulsel

Populer Minggu ini

Arsip

To Top