GOWA, UJUNGJARI.COM — Proses pencarian korban longaor masih terus dilakukan. Pencarian ini masih saja terkendala cuaca dan penerangan disebabkan jaringan listrik masih terputus.
Karenanya proses pencarian hanya sebatas dilakukan di siang hari mulai pagi hingga pukul 18.00 Wita setiap hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk memudahkan pencarian korban dimalam hari maka Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mensuplay tujuh unit mesin genset untuk menyiapkan penerangan di malam hari ke wilayah terisolir longsor di Bungaya dan Manuju.
Disela menerima kunjungan Wapres RI Muh Jusuf Kalla, Minggu (27/1/2019), Adnan mengatakan, pengiriman genset ini memang menjadi kebutuhan penting masyarakat di lokasi longsor. Pasalnya, pasca bencana seluruh aliran listrik mati total.
“Pengiriman genset itu telah kita kirim sejak Kamis kemarin untuk menerangi Desa Buakkang dan Desa Rannaloe, Kecamatan Bungaya. Kita kirim gensetnya secara bertahap,” kata Adnan saat mendampingi kunjungan Wapres RI di bendungan Bilibili.
Sementara untuk daerah-daerah terisolir telah dilakukan pembukaan jalur secara berangsur-angsur pada proses evakuasi hari ketiga. Di mana seluruh tim evakuasi yang dibagi menjadi tiga tim disebar di titik dataran tinggi.
Hingga saat ini titik jalur yang lumpuh di Kecamatan Parangloe, Kecamatan Tinggimoncong sudah dapat dilalui kendaraan. Sedangkan untuk titik lumpuh di dataran tinggi juga sementara dalam tahap pembukaan jalur.
“Selain bantuan 6 alat berat kita juga telah mendapat bantuan berupa reviter untuk signalnya. Jadi di sana sedikit demi sedikit sudah bisa akses internet, sehingga semakin lebih mudah berkoordinasi,” terang Adnan.
Terkait distribusi logistik, Adnan mengatakan, distribusi logistik telah dilakukan selama empat kali di Kelurahan Sapaya. Masing-masing pada pengiriman pertama disalurkan 950 Kg, pengiriman kedua 2 ton dan pengiriman ketiga 500 Kg.
Sebelumnya, Dandim 1409 Gowa Letkol Inf Nur Subekhi mengatakan, meski proses evakuasi masih sulit karena pengaruh jalur yang tertutup hingga tidak adanya listrik. Hingga kini tambahnya, Tim Evakuasi berhasil menemukan 46 korban longsor (termasuk yang di Malino) dalam kondisi meninggal dunia.
“Khusus untuk korban banjir ada tiga orang warga tewas yakni Kecamatan Bontomarannu satu orang dan warga Kecamatan Pallangga dua orang,” kata Adnan. (saribulan)