Site icon Ujung Jari

Mahasiswa Administrasi Publik Unismuh Benchmarking ke Bali

MAKASSAR, UJUNGJARI — Sebanyak 156 mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar melaksanakan benchmarking ke Pulau Dewata Bali. Mereka adalah peserta mata kuliah Ilmu Perbandingan Administrasi Negara; Implementasi Kebijakan Publik yang tergabung pada semester 3 dan 5.

Kunjungan ini sebagai rangkaian proses perkuliahan sebelum mengakhiri tahun akademik semester ganjil 2018/2019, dan menghadapi ujian akhir semester. Kegiatan berlangsung 21-25 Januari 2019. Rombongan mahasiswa didampingi empat orang dosen.

Menurut dosen pembina mata kuliah Dr Abdul Mahsyar,MSi. dan Dr Hj Rulinawaty Kasmad, MSi, tujuan benchmarking ini adalah untuk melengkapi tugas mata kuliah dengan melakukan studi lapang mengenai penerapan kebijakan publik, khususnya di bidang kepariwisataan.

Seperti diketahui, Bali merupakan destinasi pariwisata internasional sehingga sangat tepat bagi mahasiswa untuk lansung belajar pada tempat yg tepat.

”Studi lapang ini juga dimaksudkan supaya mahasiswa dapat mengetahui dan memahami keterkaitan antara teori-teori yang dipelajari di kelas dengan praktik yang ada di lapangan,” ujar Abdul Mahsyar.

Disamping itu, mahasiswa diperkenalkan pada budaya baru yang berbeda dengan lingkungannya selama ini dan pergaulan internasional, yang selama ini pengetahuan dan pengalaman mereka masih terbatas.

Dalam studi banding ini, mahasiswa mengunjungi Dinas Pariwisata Provinsi Bali. Mereka mendapatkan kuliah tamu dari Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, yang diwakili oleh Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Ida Bagus Adi Laksana.

Adi Laksana menjelaskan tentang pengembangan dan pengelolaan kepariwisataan di Bali yang mengedepankan kearifan lokal.

Dalam sesi diskusi, mahasiswa sangat antusias bertanya. Mereka menanyakan bagaimana pemerintah dan masyarakat Bali mampu mempertahankan nilai budayanya yang religius dari gempuran pengaruh negatif globalisasi.

Pemerintah Provinsi Bali telah membuat berbagai kebijakan berupa perda untuk menjaga nilai nilai budaya dan agama, serta keunggulan masyarakat Bali.

Karena mereka memiliki lembaga adat berupa Bale Banjar yang masih dipertahankan dan berperan penuh. Sehingga pengaruh negatif dari kunjungan turis mancanegara dapat diatasi.

Kegiatan mahasiswa lainnya adalah mengunjungi Universitas Pendidikan Nasional. Kampus ini dipilih karena statusnya sebagai perguruan tinggi unggul yang sudah terakreditasi A.

Pada kesempatan ini dilaksanakan juga kerja sama akademik dalam bentuk seminar nasional hasil-hasil penelitian dosen Prodi Ilmu Administrasi Negara FHUIS Undiknas dengan Prodi Ilmu Administrasi Negara FISIP Unismuh Makassar.

Dari pihak Undiknas dipaparkan Makalah Penguatan Pariwisata Bali Berbasis Kearifan Lokal. Disampaikan oleh Prof Dr Nyoman Budiana, Ketua Program S2 Ilmu Administrasi Publik Pascasarjana Undiknas yang juga merupakan salah satu pemangku adat di Bali. Seminar ini dihadiri oleh para dosen dan mahasiswa dari kedua perguruan tinggi.

Kegiatan lainnya pada benchmarking ini adalah mahasiswa diperkenalkan juga pada tata kelola pemerintahan desa yang ada di Bali, dengan mengunjungi Desa Panglipuran. Desa ini berprestasi sebagai salah satu desa terbersih di Asia.

Tata kelola desa di Bali memiliki keunikan dibandingkan dengan tata kelola desa lainnya di Indonesia. Secara kelembagaan, desa/kelurahan di Bali dikelola secara adat dan kedinasan, namun tetap bersinergi dan tidak berbenturan kepentingan antara satu dengan yang lain.

”Inilah yang menjadi keunggulan masyarakat Bali, sehingga tatanan hukum adat istiadat terpelihara dan berwibawa yang mendukung tata pemerintahan kedinasan,” ujar Prof Nyoman Budiana. (rls)

Exit mobile version