PAREPARE, UJUNGJARI.COM — Kasus dugaan raibnya dana jasa bagi tenaga sukarela Call Centre 112 sebesar Rp400 juta ternyata berbuntut panjang.
Walikota Parepare, H.M Taufan Pawe langsung bersikap tegas dengan mencopot Dr. Muh. Yamin sebagai kepala dinas kesehatan (Kadinkes) kota Parepare, dan menggeser menjadi staf hali kemasyarakatan SDM Pemkot Parepare.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Otomatis tidak ada daya dan kekuatan Yamin bisa menyelesaikan kasus dugaan raibnya dana call centre 112, belum termasuk dana lainnya yang di puskesmas se kota Parepare yang belum direalisasikan.
Yamin disaksikan para organisasi perangkat daerah (OPD) di ruang pola kantor walikota saat dimutasi menjadi staf ahli, Kamis (24/1/2019).
Menurut Taufan Pawe (TP), melalui sambutanya, Yamin dimutasi menjadi staf ahli bukan berarti kinerjanya tidak bagus di Dinkes. Tetapi amanah yang diberikan belum menunjukkan integritasnya sebagai pejabat yang memegang teguh amanah dan tanggungjawab.
Seorang pemangku jabatan hanya untuk memikirkan kepentingan maka bisa membawa kenaifan, sehingga masalah dihadapi tidak bisa selesai dengan baik.
Perlu diketahui, jabatan staf ahli, kata TP, bukan jabatan yang tempat pembuangan atau persinggahan bagi pejabat Pratama, tetapi staf ahli sebagai motor penggerak segala kebijakan yang diambil untuk kordinasi langsung kepada kepala daerah atau walikota.
“Staf ahli sebagai kriator atau motor penggerak dalam mengambil suatu kebijakan yang berhubungan langsung kepada kepala daerah,” katanya.
Untuk sementara sebagai Kadinkes yang ditunjuk oleh TP yakni Sekda Kota Parepare, Iwaan As,ad.
Iwan As’ad inilah yang akan menyelesaikan masalah yang terjadi di dinas kesehatan agar tidak berlarut-larut.
“Saya minta kepada pak sekda agar dibina para staf disana agar bisa bekerja dengan baik kalaupun ada yang tidak bisa dibina maka saya akan binasakan,” tegasnya.
Taufan bukan orangnya penakut menghadapi masalah, tetapi masalah itu dihadapi pasti selesai dengan baik.
Terpisah, M.Yamin, tidak bisa kometar lebih jauh terkait masalah dirinya, Ia hanya berjabat tangan dengan pejabat dan wartawan lalu langsung pulang usai acara tersebut.
Sementara, Rahman Saleh penasehat LSM Fokus, mengatakan, Yamin dicopot atau dinonaktifkan atau dimutasi kemana saja bukan berarti masalah ini selesai.
Kasus call centre 112 bagian kecil masalah ini. Banyak masalah dilingkup Dina kesehatan termasuk para puskesmas dibawahi Dinkes Parepare belum dibayarkan hak-haknya sehingga masalah ini harus diusut tuntas.
“Ini babak baru berawal dari call centre hingga ke puskesmas sekota Parepare yang dibawahi Dinkes harus diusut tuntas untuk mengungkap kasus yang lebih besar lagi,” terangnya.
Rahman berharap M Yamin dapat berbicara secara jujur apa sebenarnya yang terjadi terutama soal anggaran Dinkes yang sering diributkan.
(Samir)