GOWA, UJUNGJARI.COM — longsor yang terjadi di Dusun Pattiro, Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju kini menyisakan 23 warga dinyatakan hilang. Belum diketahui apakah ke-23 orang tersebut masih hidup apa sudah meninggal. Namun sejak peristiwa longsor yang terjadi Selasa (22/1/2019) kemarin siang dari jumlah itu baru ditemukan dua orang. Itupun sudah dalam kondisi tewas akibat tertimbun material longsoran.

Kedua warga ditemukan tewas itu yakni Sri Wahyuni (11) dan seorang lagi yang belum diidentifikasi sebab tidak ada namanya dalam daftar. Sementara 21 lainnya masih dalam pencarian. Belum dipastikan apakah ke-21 warga hilang ini sudah meninggal atau belum. Yang jelas Tim Penyelamat gabungan yang dibentuk Pemkab Gowa termasuk di dalamnya Basarnas Makassar masih terus mencari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan sebelum menyusul menuju ke Pattalikang, Manuju mengatakan tim penanganan bencana longsor dan banjor telah disebar ke tiga titik lokasi bencana.

“Kita berharap meski medan cukup berat, kita upayakan terus mencari korban hilang hingga ditemukan. Dan kita kirim alat berat ke lokasi tentunya mencari akses terdekat untuk sampai disana. Termasuk untuj ke Pattallikang kita melalui jalur Pallangga ke Tanakaraeng,” ucap Bupati Adnan yang menjadi komando utama pergerakan tim tersebut.

Dandim 1409 Gowa Letkol Arh Nur Subekhi mengatakan, dalam penanganan korban bencana ini perlu ada hal protap penanganan sehingga semua pihak berkompeten tahu tugas masing-masing sehingga tidak perlu koordinasi berbelit-belit tapi langsung eksyen di lapangan.

“TNI siap melakukan proses pencarian korban bersama Basarnas, Pemkab dan anggota tim lainnya dan semoga para korban hilang segera ditemukan,” jelas dandim.

Berikut Nama-nama korban hilang di Manuju yakni Mansyur (34), Dg Sada (65), Nurjannah (33l, Rahmatia (41), Lina (29), Asni (30), Ulfa (2), Nurkifayah (21), Sri Wahyuni (11), Sukmawati (31), Yana (10), Arista (1), Dg Lallo (40), Asse (36), Coppong (14), Yusra (31), Sikram (9 bulan), Dg Lobo (52), Dg Bina (65), Rahul (20), Rapi (30) dan Misa (45) dan satu orang lagi sudah ditemukan namun tidak diketahui namanya dan tidak terdata dalam daftar.

Jazad Sri Wahyuni saat ditemukan langsung dievakuasi menggunakan plastik mayat. Wabup Gowa Abd Rauf Malaganni di depan mayat korban langsung mendoakan almarhumah sebelum dikuburkan.

Sementara itu Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga yang memimpin Tim 3 untuk Kecamatan Tinggimoncong dan Parigi bergerak bersama Sekkab Gowa Muchlis dan sejumlah pimpinan SKPD lainnya termasuk anggota Basarnas.

Tim 3 ini turut mencari warga bernama Hamzah Dg Sija yang belum ditemukan pasca rumahnya di Jl Colleng, Kelurahan Malino, Kecamatan Tinggimoncong tertimpa longsor sejak Selasa (22/1/2019).

Aparat Pemerintah Kecamatan bersama Tripika Tinggimoncong dan masyarakat Malino mengaku masih sangat kesulitan mendapatkan jejak hilangnya Hamzah Dg Sija.

Pencarian Hamzah Dg Sija terpaksa menggunakan alat berat.

Camat Tinggimoncong Andry Mauritz kepada Beritakota Makassar dari lokasi longsor mengatakan hingga hari kedua pencarian korban hilang ini terpaksa menggunakan alat berat sebab sangat sulit lantaran reruntuhan material bangunan rumah korban dan material longsor masih tertumpuk.

“Iya pencarian masih dilakukan. dan di sekitar lokasi longsor ini kami dirikan posko tim penyelamat untuk rehat para penyelamat disela jeda pencarian,” kata camat. (saribulan)