GOWA, UJUNGJARI.COM — Longsor yang terjadi di tebing Jl Colleng, Kelurahan Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Selasa (22/1/2019) siang tadi menyisakan tiga korban jiwa.
Dari tiga korban tersebut, satu diantaranya ditemukan tewas bernama Andi Sri Astuti (Guru SD Maddakko), Lingkungan Buluballea, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong.
Sementara suaminya bernama Muh Ilyas berhasil ditemukan dalam kondisi selamat. Satu anggota keluarga lainnya bernama Hamzah HS Dg Sija hingga kini belum ditemukan.
Korban selamat Muh Ilyas menjalani perawatan di Puskesmas Malino sementara istrinya Andi Sri Astuti disemayamkan di rumah keluarga terdekat dan belum dimakamkan.
Sementara sanak keluarga korban bernama Hamzah HS Dg Sija masih terus dicari. Pencarian yang dilakukan Pemerintan Kecamatan bersama personil Polsek dan Koramil serta warga sekitar terhalang cuaca dimana hujan deras terus mengguyur disertai angin kencang.
Camat Tinggimoncong Andry Mauritz kepada Beritakota Makassar, Selasa malam mengatakan, korban Hamzah HS Dg Sija hingga kini masih dicari keberadaan.
“Iya ada tiga korban dalam kejadian longsor yang terjadi siang tadi, satu orang selamat, satu orang meninggal dan satu orang lagi masih dicari. Ibu Andi Sri Astuti ditemukan pas waktu mahgrib tadi. Sampai saat ini hujan terus mengguyur disertai angin kencang. Saya selaku pemerintah kecamatan menyatakan turut berduka atas meninggalnya seorang warga yang juga seorang pendidik di sini. Dan saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Tinggimoncong agar selalu waspada dimana pun berada khususnya yang memiliki rumah berada pada titik rawan longsor,” kata Camat Tinggimoncong.
Semntara itu informasi terakhir, kata Camat Tinggimoncong, saat ini pihak keluarga korban tengah diskusi dengan keluarganya di Malino lantaran pihak keluarga Andi Sri Astuti meminta agar jenazah Andi Sri Astuti dipulangkan ke kampungnya di Kabupaten Sidrap.
Sementara pihak suaminya mengaku terkendala untuk mengirim jenazah istrinya ke Sidrap lantaran akses jalan di Parangloe dan Tinggimonconh (yang mengalami longsor di beberapa titik) belum bisa dilalui.
“Suami korban asli warga Batulapisi Tinggimoncong, istrinya berasal dari Sidrap. Saat ini antara kedua pihak sedang diskusi untuk rencana mengirim jenazah ke Sidrap sebab akses jalan di Parangloe dan Tinggimoncong masih ada yang terhalang longsoran yang menutupi jalanan,” kata Andry Mauritz. (saribulan)