GOWA, UJUNGJARI.COM — Pemkab Gowa akhirnya menutup sementara satu jalur jembatan kembar Sungguminasa. Pasalnya, salah satu gerbang gapura jembatan yang terbuat dari besi itu bergeser dari tempatnya sehingga dinilai sangat membahayakan bagi pengguna jembatan yang melintas di bawah gerbang.

Gerbang gapura besi yang masih ditopang bambu itu adalah bangunan baru yang dibuat Pemkab Gowa dalam menata gerbang jembatan kembar Sungguminasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Karena dikhawatirkan akan bisa menimbulkan korban jika gapura besi itu jatuh, maka pemerintah kabupaten menutup sementara satu jembatan kembar yakni yang mengarah ke Pallangga (Jl Usman Salengke).

Sementara jembatan yang kedua yang letaknya bersebelahan yang menuju Jl HOS Cokroaminoto Sungguminasa tetap dibuka agar arus lalulintas antara Pallangga-Sungguminasa tetap lancar.

Bergeraknya gapura besi jembatan dipastikan karena kondisi angin kencang dan hujan deras yang menerpa kawasan jembatan.

Jembatan ini ditutup sementara waktu lantaran banyak warga pengguna jalan sengaja datang ke jembatan dan mengabadikan kondisi air sungai Jeneberang yang makin tinggi mendekati permukaan bagian bawah jembatan.

Makanya karena ditakutkan gapira besi jatuh disaat banyak warga mengupload foto air sungai, maka akses jembatan Kembar satu jalur ditutup dulu.

“Iya, tadi pak Bupati Gowa sempat menginstruksikan agar jalur kiri jembatan kembar (arah Sungguminasa-Pallangga) ditutup dulu lantaran terlalu banyak warga bergerombol sehingga membuat gapura jembatan bergoyang. Jadi bukan fisik jembatan yg bergerak tapi gerbang gapura yang baru dibangun yang bergerak lantaran penopangnya hanya bambu sementara warga makin nekat bergerombol di jembatan. Makanya untuk menghindari gerbang jatuh dan menimpa orang makanya ditutup dulu,” jelas Kabag Humas Kerjasama Setkab Gowa Abdullah Sirajuddin yang menyertai rombongan Bupati Gowa melakukan pemantauan kondisi banjir di Mappala Pallangga, Selasa (22/1/2019) siang. (saribulan)