UJUNGJARI.COM — Perkembangan digital mengalami tren sangat signifikan dan menciptakan pola kehidupan yang baru di masyarakat.

Ketergantungan seseorang terhadap internet sudah menjadi budaya masyarakat di era milineal saat ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kebiasaan masyarakat sekarang seperti dari waktu bangun tidur hingga jelang tidur untuk berinteraksi dengan smartphone-nya menjadi rutinitas keseharian.

Ada yang sekedar ber-sosmed ria, ada yang cek email, video streaming, chatting dan sebagainya. Hal ini pula yang menjadi titik tolak para pebisnis dan penggiat UKM untuk mengalihkan target pasarnya dari sistem offline menjadi online untuk merambah jangkauan dan potensi konsumen yang jauh lebih luas dan tanpa batas.

Sebagai contoh, pengguna medsos Facebook saja di Indonesia sudah sekitar 130 juta pemilik akun atau terbanyak ke-4 di dunia dan ini menjadi peluang besar bagi para pebisnis untuk melebarkan sayap pola marketingnya dengan harapan menambah pundi-pundi profit-nya.

Fenomena diatas dikupas tuntas di hadapan 95 pebisnis Makassar oleh Andhyka Sedyawan dalam acara ‘Kopi Darat’ (Kopdar) Digital Optimazation Academy (DOA) di Kondotel Karebosi Hotel Makassar, Sabtu (5/1/2018).

Menurut Andhyka yang juga Founder DOA asal Jakarta ini, “para pebisnis sekarang harus ‘melek’ dengan era digitalisasi dan sudah harus memulai mengubah pola bisnisnya dari sistem offline (konvensional) menuju sistem online (digital).

Fenomena seperti bisnis retail offline yang mengalami tingkat kelesuan dan penurunan omzet, tidak lain karena sudah tergerus dengan transaksi e-Commerce melalui pola digitalisasi bisnis dengan memanfaatkan sistem online.

Data menunjukkan bahwa di tahun 2017 saja sekitar 37 triliun rupiah lebih dana yang sudah beralih ke transaksi online.

Ini dikarenakan karena setengah dari jumlah penduduk Indonesia sudah ‘melek’ internet dan memanfaatkan internet untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, termasuk berbelanja.

“Hal ini didukung oleh keunggulan digitalisasi bisnis melalui sistem online yang murah dari sisi operasionalnya, tanpa batas waktu (24 jam) untuk bisa mengiklankan produk, dan jangkauan yang sangat luas. Belum lagi keunggulan digitalisasi bisnis yang sangat mudah, sederhana, dapat dijalankan dengan sangat fleksibel dengan target pasar yang terukur menjadi keunggulan lainnya. Jadi tidak ada pilihan lain bagi pebisnis sekarang untuk segera memulai mendigitalkan bisnisnya”, tambah Andhyka.

Hanya saja menurut Andhyka yang menjadi kendala para pebisnis untuk beralih ke sistem online adalah bagaimana membangun platform dan webplikasi dalam menjalakan bisnis online.

Diketahui bahwa untuk membangun sistem platform dan webplikasi itu membutuhkan dana yang sangat besar. Dicontohkan untuk membuat platform start-up seperti aplikasi Gojek dan toko online membutuhkan dana miliaran juta rupiah, sehingga memaksa para perintis bisnis online di Indonesia membutuhkan suntikan dana dari investor.

Namun dengan sistem yang ditawarkan Digital Optimazation Academy (DOA) ini akan memudahkan para pebisnis untuk tidak lagi memikirkan kendala modal dalam membangun platform.

Selain itu, sistem DOA ini juga menyiapkan segala kemudahan bagi pebisnis untuk menjalankan bisnis online-nya dengan segala perangkatnya yang mudah untuk diaplikasikan.

Salah satu peserta kegiatan DOA kepada BKM, Rusydin dari Maros menuturkan bahwa dengan sistem ini ia akan jauh lebih mudah menjalankan dan memasarkan bisnis yang ia jalani sekarang selaku distributor mesin ionisasi air Kangen Water.

Lanjut Rusydin, mau menjalankan bisnis dengan jualan produk apa saja akan sangat terbantu dengan adanya sistem DOA ini. Bahkan dengan sistem DOA ini, apapun latar belakang dari si pebisnis bukan menjadi penghalang. Karena perangkat sistem DOA sudah menyiapkan cara bagi setiap latar belakang dari masing-masing pebisnis, baik itu ia dari latar belakang seorang ibu rumah tangga, mahasiswa, pekerja kantoran, PNS, bahkan pensiunan sekalipun.

Kepada BKM, salah satu peserta kegiatan ‘Kopdar’ DOA, Anshar Natsir menuturkan bagi “penggiat bisnis dan UKM yang bermukim di Makassar yang ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana sistem DOA ini bekerja untuk membantu meningkatkan profit bisnis di era digitalisasi dapat menghubungi via WhatsApp (WA) di 0812-4113-9124 dan ia akan berbagi semua informasi dan peluang dari sistem DOA ini”, tambah Anshar.  (**)