MAKASSAR, BKM — Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah melepas beras medium tahun 2019 di Gudang Bulog Sub Divre Makasssar, Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar, Kamis (3/1).
Nurdin melepas secara simbolis beras tot 120 ton itu untuk selanjutnya dilempar ke pasar-pasar.
Beras itu dilempar ke pasaran sesuai dengan keputusan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) tanggal 27 Desember 2018 dan sehubungan dengan perkembangan harga beras di seluruh Indonesia yang mengalami kenaikan 0,80 persen dari bulan Nopember 2018. Perum Bulog pun melakukan intervensi pasar secara massive melalui kegiatan OP-CBP.
Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah
menyampaikan, berdasarkan laporan Kadivre Bulog, ketersedian beras Sulsel saat ini aman hingga 37 bulan ke depan. Sulsel juga mensuplai ke-23 provinsi. Bahkan, 30 persen ke DKI Jakarta, beras jenis premium dan medium.
“Jadi saya sekali lagi menyampaikan bahwa tidak perlu khawatir, stok beras untuk Sulawesi Selatan di Bulog, kita mempunyai 37 bulan. Sekarang produksinya 108.000 ton,” bebernya.
Menurut gubernur, ada tren kebutuhan beras di Sulsel semakin meningkat, namun di negara maju justru berkurang. Ini karena menghindari penyakit diabetes.
“Kalau kita di Indonesia kebutuhan beras kita meningkat, negara maju justru dikurangi, bahkan malam mereka sudah kurangi, dan diabetes juga semakin naik. Nah ini penyuluhan kita” ujarnya.
Lebih jauh dia mengatakan, ada gagasan untuk menghadirkan varietas baru beras yang jika dikonsumsi tidak membuat diabetes.
“Inin sangat diperlukan. Sebenarnya sekarang sudah ada, cuma belum terpromosi. Jadi beras premium kita ini sebenarnya tidak memicu gula darah naik, bukan mengobati diabetes bukan, tidak memicu gula darah kita naik,” jelasnya.
Sekaitan dengan musim hujan saat ini, dimana beberapa wilayah mungkin terkena banjir, dipastikan akan berdampak juga pada tanaman padi. Namun gubernur menekankan, sejauh ini tidak ada yang kondisinya parah akibat terdampak banjir.
“Sampai hari ini, Alhamdulillah kita masih dalam kondisi belum ada laporan, yang bahwa ada dampak banjir sawah kita belum ada, tetapi kita berdoa mudah-mudahan ya semuanya aman-aman saja,” harapnya.
Kepala Perum Bulog Divre Sulselbar, Mansyur, mengatakan, dalam kegiatan ini, Perum Bulog melibatkan banyak pihak dengan menggunakan jaringan distribusi. Antara lain Rumah Pangan Kita (RPK), Toko Pangan Kita, Wakita, Mitra BULOG, BUMN Pangan, dan Kanvasing oleh Satga BULOG di seluruh wilayah kerja Divre Sulsebar.
Berdasarkan rilis BPS, Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Inflasi Sulsel Bulan Desember 2018 pada tanggal 2 Januari 2019 kemarin, Sulsel mengalami inflasi sebesar 0,86 dan inflasi secara nasional sebesar 0,62 persen. Dimana andil komoditi beras pada inflasi adalah sebesar 0,13 persen.(rahma)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT